Menyerah

Selasa, 22 Februari 2011
Hari ini aku menyerah, menyerah pada waktu. Waktu yang tidak akan pernah mungkin mengizinkan agar aku dapat bersamamu. Cukup lama sudah aku menunggu. Karena 1 tahun 4 bulan bukanlah waktu yang singkat. Apalagi untuk menunggu sesuatu yang sangat aku harapkan namun tak kunjung datang jua.

Hari ini aku menyerah, menyerah pada keadaan. Keadaan yang tidak akan pernah mungkin menjawab pintaku atas dirimu. 1 tahun 4 bulan bukanlah waktu yang singkat untuk berharap. Apalagi untuk mengharapkan sesuatu yang tadinya aku pikir akan indah pada waktunya, namun sampai saat ini pun kebahagiaan itu belum jua aku dapatkan.

Hari ini aku menyerah. Benar-benar menyerah pada dirimu. Dirimu yang tidak akan pernah mungkin melihat ke arahku, lalu tersenyum penuh arti. Butuh waktu yang lama menunggumu untuk dapat sekedar mengetahui perasaanku, lalu membalasnya. Namun apa bisa ku? Hanya sekedar dapat mengagumimu dari jauh dan berharap sesuatu yang tidak mungkin itu akan datang di lain hari. Tetapi sampai sekarangpun tidak ada balasan apa-apa darimu.

Hari ini aku menyerah. Dan akan benar-benar menyerah atas segalanya. Segalanya yang tidak akan mungkin bisa aku raih sambil menggenggam erat tanganmu. Segalanya telah usai. Dan inilah takdir! Siapapun tidak akan pernah bisa menyalahkan takdir. Dan inilah kenyataannya. Takdirku bukan padamu, begitupun sebaliknya.




Dan Mimpiku pun hari ini telah sirna, seiring menetesnya air mataku saat mengetik tulisan ini. Dan aku semakin takut untuk mencoba bermimpi lagi......